Nama : Muhammad Kondi Pullah
Tempat tgl lahir : Kolaka, 2 Agustus 1936
Agama : Islam
Suku Bangsa : Tolaki Mekongga
Jabatan : Kaur Staf Intelejen Kowilhan IV
Instansi : Departemen Pertahanan Keamanan
Lahir dari ayah yang bernama KONNA dan ibu yang bernama SITI NAUSO PULLAH. Ayah dari Muhammad Kondi Pullah meninggal ketika Muhammad Kondi Pullah berumur ± 2 tahun, dan ibunya meninggal ketika Muhammad Kondi Pullah berumur ± 4 tahun. Sejak kecil MUHAMMAD KONDI PULLAH dan sepupuhnya BAIA telah hidup yatim piatu dan diasuh oleh nenek mereka WEPITA. Ketika Muhammad Kondi Pullah berumur ± 8 tahun nenek yang mengasuhnya (Wepita) meninggal . Sebagai Putra Mahkota dan hendak dibunuh maka beliau melarikan diri ke
Atas jasa-jasanya terhadap bangsa dan negara terhadap pelaksanaan TRIKORA di IRIAN BARAT, tahun 1983 beliau di anugerahi bintang jasa dan penghargaan dari Presiden Republik Indonesia Soeharto.
Piagam Penghargaan
Keris Ali Pote
Foto Keluarga M.K. Pullah thn 1978
M.K. Pullah
Berlanjut ............. !
Penulis
Abbas Archa
Maka ± 40 tahun setelah pergi meninggalkan kampung halamannya di Wundulako, maka sekitar tahun 1985 Muhammad Kondi Pullah pulang kampung guna memperkenalkan dirinya sebagai anak dari SITI NAUSO dan KONNA, kedatangan beliau membuat hebo kampung halamannya yang telah lama ditinggalkan. Karena warga kampung telah menganggapnya meninggal dunia. Dengan bukti-bukti yang ada pada beliau akhirnya beliau dapat diterima. Selanjutnya dilaksanakan upacara adat sebagai pengesahan beliau sebagai pewaris yang sah dari Lapotende dan Siti Nauso, dengan berjalan menginjak telor yang diletakkan diatas piring.
Pada bulan Pebruari Tahun 2000 Muhammad Kondi Pullah berniat kembali ke kampung halamannya guna memindahkan Makam Kakeknya Lapotende yang terletak didalam kawasan pasar Wundulako agar makam kakeknya tersebut bisa dikumpulkan didalam kawasan Makam Pusaka yang lerletak di Lorong Bokeo desa Wundulako, namun sebelum hal tersebut terlaksana, Allah SWT berkehendak lain, beliau dipanggil menghadap sang Kholiq, Pencipta alam semesta raya ini. Beliau Muhammad Kondi Pullah akhirnya dimakamkan di Desa Lasalimu Kabupaten Bau-Bau Sultra. Sampai akhir hayatnya beliau belum menunjuk penggantinya, sebagai penerus. Namun pada masa hidupnya beliau pernah berpesan kepada PENULIS dan saudara penulis yang lainnya bahwa siapa diantara anak-anaknya yang kelak didatangi keris Ali Pote maka dialah sebagai PEMIMPIN "kalian" selanjutnya.
Keris Ali Pote
Foto Keluarga M.K. Pullah thn 1978
M.K. Pullah
Catatan :
* Sampaikanlah satu KEBENARAN yang kamu ketahui walaupun itu hanya satu PARAGRAF yang bisa kamu tuliskan, daripada satu BUKU yang kamu sampaikan namun isinya penuh dengan seribu KEBOHONGAN.
* Sampaikanlah satu KEBENARAN yang kamu ketahui walaupun itu hanya satu PARAGRAF yang bisa kamu tuliskan, daripada satu BUKU yang kamu sampaikan namun isinya penuh dengan seribu KEBOHONGAN.
Semoga Allah SWT menuntun kita semua agar kembali dan berjalan dijalan lurus-Nya .. Aamiinn.
Berlanjut ............. !
Penulis
Abbas Archa
Assallamulaikum Wr.Wb Om Abbas salam kenal saya Aris dari Sunda saya sangat tertarik dengan cerita om yang mengupas kerjaan mekongga, aku mau tanya om keris ali pote sepertinya sama dengan kujang yang beredar di sunda adakah ketrkaitan suku mekongga dengan suku sunda terima kasih.............................
BalasHapusKomentar telah dijawab melalui email.
BalasHapus